5 Trik Mengatasi Konflik dengan Teman Sekamar
Ketika kuliah, kita pasti akan merasakan momen ketika berada di saat tekanan terasa bertubi-tubi. Ketika beban kuliah pada puncaknya, misalnya pada masa ujian, semua orang pun stres. Bisa jadi kamu dan teman sekamarmu juga sedang tidak saling menyukai.
Tidak heran, kamu dan sang teman sekamar mungkin akan terlibat dalam sebuah pertengkaran akibat kombinasi berbagai elemen tersebut. Nah, daripada "meledak" dan kemudian menyesalinya, simak beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menenangkan pikiranmu.
Tidak heran, kamu dan sang teman sekamar mungkin akan terlibat dalam sebuah pertengkaran akibat kombinasi berbagai elemen tersebut. Nah, daripada "meledak" dan kemudian menyesalinya, simak beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menenangkan pikiranmu.
Memahami
Sebelum kamu marah-marah kepada teman sekamarmu yang tidak merapikan kamar atau mencuci piring selama berhari-hari, cobalah untuk memikirkan apa yang sedang dialami temanmu itu. Mungkin saja dia baru putus cinta ketika harus berhadapan dengan ujian dan tugas yang menumpuk. Pikirkan tentang bagaimana perasaanmu jika kamu mengalaminya sebelum kamu memuntahkan amarahmu. Umumnya, yang dibutuhkan temanmu adalah diingatkan secara baik-baik, dan dia pun akan menyelesaikan tugasnya.
Jauhi jejaring sosial
Ketika kita marah, menulis tweet atau posting ke facebook nampaknya menjadi katarsis yang cukup baik. Tetapi, ketika kamu kesal, bukan berarti kamu harus meluapkan perasaanmu saat itu juga di media jejaring sosial yang dapat dilihat semua orang.
Berhenti kirimkan tweet-tweet bernada pasif-agresif. Sebaliknya, cobalah jujur kepada teman sekamarmu tentang apa yang mengganggumu. Jika hal itu tidak berhasil, curhatlah kepada teman lain (bukan teman yang kalian kenal bersama) atau dengan anggota keluarga. Tetapi ingatlah, jauhi media jejaring sosial hingga kamu selesai meredakan emosi.
Buat jadwal
Kedengarannya memang sedikit bodoh, tetapi hal ini dapat menjagamu dari "kegilaan" karena perilaku teman sekamar. Jika kamu merasa seperti "terjebak" dengan segala pekerjaan rumah tangga, buatlah jadwal kerja untukmu dan teman sekamarmu.
Kamu bisa membuat jadwal mingguan berisi siapa yang harus membeli perlengkapan kebersihan atau bahan makanan. Atau jika suatu pekerjaan bukanlah pada skala mingguan, tandailah pekerjaan apa yang sudah selesai dikerjakan oleh siapa.
Jangan tinggal dengan teman sekamar yang sama tahun depan
Kamu selalu punya pilihan untuk tinggal dengan teman sekamar yang sama dan merasa jengkel sepanjang tahun, atau memilih untuk mencari teman sekamar baru dengan risiko tidak mengenal perilakunya.
Keluar dari zona merah
Jika teman sekamarmu benar-benar membuatmu frustrasi, maka inilah saatnya kamu bergaul dengan teman-teman lain atau bahkan pulang ke rumah di akhir pekan dan mengambil sedikit ruang untuk dirimu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar